Sejarah Berdirinya LDII

Sejarah Berdirinya LDII - Cikal bakal organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI).

Pada musyawarah besar [MUBES] YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam [LEMKARI].

Pada musyawarah besar [MUBES] LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jenderal Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri [Mendagri] waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


A. TUJUAN

Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

“Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta'ala.”

B. SASARAN

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
  1. Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air; 
  2. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata; 
  3. Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
  4. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami; 
  5. Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara; 
  6. Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.
C. INDIKATOR
  1. Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:
  2. Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air; 
  3. Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata; Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
  4. Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami; 
  5. Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara; 
  6. Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.
Moto LDII – ada tiga [3] motto yaitu :

[1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung”
[ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]

[2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik”
[ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];

[3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”
[ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].

0 komentar:

Posting Komentar