LDII Sesat, Berbahaya? Wuidih Serem Amat..!


…sepertinya hanya orang-orang yang ketinggalan informasi/berita, yang tidak mengikuti berita, yang masih menganggap/termakan isyu menyesatkan mengatakan LDII Sesat, LDII Berbahaya. Atau memang karena sakit hati sehingga begitu bencinya terhadap LDII, entah mengapa penyebabnya..

Dalam perjalanan sejarah LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), LDII telah mengalami berbagai macam fase dari mulai fase marginalisasi dimana LDII sebagai ormas dimarginalkan/dipinggirkan bahkan mungkin tidak dipandang sebelah mata pun, kemudian LDII mengalami fase kontroversi dimana ada yang pro dan kontra terhadap LDII, fase Konsensus masa dimana LDII sudah merupakan salah satu pilihan diantara berbagai ormas yang ada, ibaratnya misal orang senang sepakbola : ada yang senang memilih Manchester United (MU) ada yang memilih Chelsea, dll. analoginya juga sama dengan orang yang senang minum soft drink ada yang senang coca-cola, pepsi cola, 7 up, sprite, temulawak (yang terakhir disebut mah bukan softdrik, hehe) dll..lah kok jadi promosi nih, hehe.. dan saat ini LDII dalam tahap Kontribusi dimana peran LDII sebagai ormas berperan aktif baik memberikan masukan kepada pemerintah/lembaga terkait, maupun terjun langsung dalam berbagai kancah pembangunan di berbagai bidang baik bidang dakwah/keagamaan sebagai bidang garapan LDII maupun bidang lain seperti dalam bidang kesehatan,penghijauan/ go green, ekonomi & politik. Semua yang dilakukan LDII (warga maupun pengurusnya/institusi) dalam koridor ibadah. Memang kami niatkan untuk ibadah. Kalau ada yang menyangka lain-lain, ya itu hak mereka. Sebagai contoh LDII melaksanakan gerakan go green dari tingkat pusat (Dewan Pimpinan Pusat/ DPP), Propinsi (Dewan Pimpinan Wilayah/DPW), Kota/Kab (Dewan Pimpinan Daerah/DPD), maupun Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC). Gerakan go green sejatinya adalah ibadah, silakan baca LDII Makna Gerakan Go Green LDII, klik!

LDII dalam 1-2 tahun belakangan ini, tanpa terasa sudah terjadi rekonsiliasi dalam berbagai level, baik level negara, level ulama maupun masyarakat.

Dalam level negara : dalam acara Rakernas LDII di Bogor beberapa waktu yang lalu (11-12 April 2012), Pak Wapress Boediono hadir memberikan sambutan atas nama Presiden RI dan acara dibuka oleh Mentri Agama RI Suryadharma Ali, termasuk hadir memberikan materi Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) dan tokoh-tokoh nasional lainnya seperti Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dll.

Dalam Level Ulama: Pondok Kediri LDII sebagai basis ilmu yang diajarkan kepada santri-santri / calon mubaligh mubalighoh LDII telah dikunjungi oleh para ulama yang ingin meninjau langsung kegiatan belajar mengajar santri-santri LDII dan melihat langsung ajaran apa yang diajarkan LDII di pondok tersebut. Beberapa tokoh Ulama yang telah mengunjungi pondok LDII misalnya KH. Walid Marhaban Adnan (Ulama Bakongan Aceh), KH. Zulfikar Hajar (Medan), Ketua MPU Kab.Semelu Aceh KH.Muchlis S.Ag, Ketua MUI Sulsel Dr. Abdurahim Yunus MA, Prof. Minhajudi, MA, Prof.Dr.H.Muh. Galib, MA dan lain-lain.

Level Sosiologis : ditandatanganinya nota kesepahaman /Memorandum of Undestanding (MoU) antara DPP LDII dengan PB NU (Nahdlotul Ulama) yang berisi 5 hal yaitu : 1. Dakwah Deradikalisasi 2.Pendidikan 3. Ketahanan Pangan 4. Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana 5. Menjaga NKRI.

Beberapa kegiatan LDII yang merupakan upaya kontribusi dan bersifat substansial, diantaranya :
  • LDII diundang dalam ijtima’ Ulama di Cipasung tahun 2012
  • LDII diundang dalam sidang isbat penentuan 1 Romadhon, 1 Syawal dan 1 dzulhijah
  • Ketua Umum dan beberapa pengurus DPP LDII diterima Mendagri Gamawan Fauzi dan LDII diakui secara legal dalam tingkat Nasional dengan dikeluarkannya SKT (Surat Keterangan Terdaftar).
  • Ketua Umum ditunjuk sebagai bagian dari Amirul hajj tahun 2012
  • LDII mengikuti undangan pemerintah (cq DEPAG) mengikuti pelatihan isbat, Februari 2013
Dalam Bahasa manajemen fase yang dialami LDII dalam perjalanan sejarahnya adalah fase forming (membentuk), storming (kontroversi), Norming (normalisasi) dan performing (performance, kontribusi)

…sepertinya hanya orang-orang yang ketinggalan informasi/berita, yang tidak mengikuti berita, yang masih menganggap/termakan isyu menyesatkan mengatakan LDII Sesat, LDII Berbahaya. Atau memang karena sakit hati sehingga begitu bencinya terhadap LDII, entah mengapa penyebabnya..

Sepertinya hanya orang yang ketinggalan informasi/ketinggalan berita, yang tidak mengikuti berita yang masih menganggap/termakan isyu dan memberikan stigma LDII Sesat, LDII berbahaya. kemungkinan lainnya tuduhan dan stigma negatif tersebut berasal dari mereka yang merasa sakit hati mungkin pernah tersinggung atau ada keinginan di LDII yang tidak tercapai. Masih saja LDII difitnah dengan tuduhan keji bahwa LDII adalah organisasi sesat dan berbahaya, padahal kami ini jinak-jinak tidak berbahaya lho..masih saja ada yang termakan isyu bahkan menyebarkan isyu tidak bertanggung jawab tersebut tanpa tabayyun terlebih dahulu. Info menyesatkan tersebut diterimanya mentah-mentah, bulat-bulat, langsung di copas (copy paste)..Bahkah para akademisi yang notabene mereka adalah orang terpelajar yang seharusnya memahami bahwa acuan berita yang tidak ilmiah dan sepihak tentu tidak bisa dijadikan rujukan..hayya!

Ada juga berita yang menggelitik “hati-hati” kalau mengikuti pengajian LDII nanti bisa terpengaruh dan tidak bisa kembali…heyhey aya-aya wae. Tapi ini kisah nyata lho, beneran lho hati-hati kalau mengikuti kegiatan/pengajian LDII. Cerita nyata ini saya dapatkan dari blog tetangga yang tersesat ke rimba ldii http://perlengkapan-mbahman.blogspot.com/2012/04/tersesat-ke-ldii.html

…..akhirnya aku tahu dan tersadar, bahwa aku baru saja masuk dan tersesat di dalam Rimba LDII yang terkesan menyeramkan. Tapi sama sekali aku belum tahu tentang seramnya rimba LDII. Aku cuma tahu semua sama, semua saya ikuti.Ya…semua sama, dan semua kuikuti. Tapi beberapa waktu setelah aku rutin duduk mendengarkan Si Penyampai yang telaten menyampaikan isi Al-Qur’an dan Al-Hadis pikiranku dan hatiku berubah. 
Hari berganti hari bualn dan tahun, tak terasa aku semakin jauh masuk kedalam Rimba LDII. Barulah suatu saat aku dengar ‘Jangan sekali-kali masuk kesitu, karena tidak bisa kembali.’ Ya betul sekali…itulah yang saya alami. Dan suara-suara diluar rimba sana yang selalu menderu melewati udara rimba yang rindang ini, sama sekali tidak berpengaruh padaku. Yang katanya ini, itu, anu ternyata belum pernah aku temukan dan alami….
Itulah pengalamanku….

Apapun isyu yang berkembang di masyarakat bahkan di dunia maya ini, yang jelas LDII akan jalan terus berdakwah, beramal shalih dan niat Karena-Alloh (lillahi ta’ala) demi tegaknya Dienul Islam dan li ‘ila ‘i kalimatulloh alias mengagungkan Kalimah Alloh. Yang pasti kami percaya dalil : “wamakaruu wamaakarulloh, Walloohu Khoirul Maakiriin..” …”mereka berupadaya, Alloh akan berupadaya mengalahkan upadaya mereka, dan Alloh sebaik-baiknya Yang Berupadaya..

Ya biasalah namanya juga orang banyak, rambut sama hitam namun pendapat berbeda. Ada yang senang terhadap LDII ada juga yang tidak senang entah apa alasannya. Bahkan ada yang sudah bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun mengikuti kegiatan LDII , eh tiba-tiba mengatakan keluar dari LDII, merasa tertipu mengikuti LDII dan malah menyerang LDII, menjelek-jelekkan LDII ini dan itu. Saat ini sudah banyak orang terpelajar yang tentunya tidak begitu saja mudah tertipu dengan statement-statement mereka, lha bagaimana mungkin mereka bisa tertipu begitu lamanya di LDII sampai bertahun-tahun dan berpuluh tahun mengikuti kegiatan LDII, lama banget mereka baru sadar ya kalau memang mereka tertipu..kok bisa ya, ah yang bener aje.. Ada juga yang mengatakan kalau keluar dari LDII akan dikejar-kejar untuk dibunuh, wuidih serem amat, buktinya salah satu pentolan yang keluar dari LDII dan menjadi pemfitnah LDII selama ini, buktinya meninggal tidak karena di bunuh, malah meninggal dengan sendirinya karena memang jatah hidupnya sudah berakhir, bukankah yang berhak mencabut nyawa hanya Alloh dengan menugaskan malaikat izroil..? Kejam banget ya menyangka LDII sebiadab itu..

Warga LDII tidak memiliki kartu anggota, jadi bebas-bebas saja mengikuti pengajian dan kegiatan LDII. Daripada termakan isyu yang macam-macam, lebih baik ikuti saja kegiatan dan pengajian-pengajian LDII atau bahkan anda bisa berpura-pura mengikuti semua kegiatan LDII, gampang khan.. Buktikan sendiri kebenaran isyu yang berkembang selama ini. Buktikan sendiri isyu yang berkembang bahwa Kalau sholat di masjid-masjid yang dikelola LDII maka bekasnya akan di pel. Repot amat ya jadi warga LDII kalau demikian. Bisa dibayangkan masjid-masjid/ mushola LDII yang lantainya berlapis karpet harus selalu di pel/dicuci, kayaknya kita harus mendirikan lembaga laundry LDII khusus untuk mengepel/mencuci karpet-karpet yang dipakai sholat selain warga LDII..hehe.. itu mah isyu 15 tahun yang lalu yang anehnya masih saja ada yang termakan isyu tersebut..waah kayaknya orang-orang yang gampang termakan isyu nih,please weak up man..capee deh!

Alangkah bijaknya dan alangkah indahnya jikalau umat muslim tidak saling sesat menyesatkan, tidak saling menjegal, tidak mengembangkan sikap-sikap dan perilakau yang memecah belah umat, apalagi yang merasa dirinya kaum terpelajar dan ulama janganlah membuat bingung umat Islam ini dengan menebar fitnah, kebencian dan permusuhan, bukankan seharusnya tidak begitu? Saudara-saudariku sesama umat Muslim, mari hidup berdampingan, menebar kebajikan dan dakwah yang menyejukkan, mari kita garap bidang garapan masing-masing dalam pembinaan umat. Toh tujuan akhir kita sama yaitu masuk surga selamat dari neraka, kitab suci kita sama yaitu berpedoman pada Alquran dan Al Hadits, Nabi kita sama yaitu Nabi Muhammad SAW, Ibadah haji kita sama ke Mekkah almukaromah, rukun Islam kita sama, rukun iman kita sama, hanya beda bendera saja. apalah artinya, itu khan hanya persyaratan berorganisasi saja bukan tujuan (orang kumpul-kumpul harus ada wadah), apa untungnya menjelek-jelekkan komunitas lain. Masa sih hanya karena urusan furuiyah /praktek ibadahnya berbeda dikit, lalu di cap sesat ? yang diamalkan warga LDII hanya yang ada di dalam kitabulloh dan Al Hadits, lha kalau yang mengamalkan Quran Hadits dianggap sesat, yang bagaimana yang tidak sesat???

Akhirnya sebagai penutup tulisan ini, kami sama sekali tidak takabur (naudzubillah min dzalik). Semuanya kami pasrahkan kepada Alloh SWT, kami hanya mengandalkan nashrumminalloh,kami bukanlah siapa-siapa bukan apa-apa, kami bukan “super” kami bukan “star” kalau digabungin kami bukan “superstar”, yang penting LDII tidak salah niat dalam beribadah, selebihnya dipasrahkan/diserahkan kepada Alloh. Silakan Anda bisa menilai sendiri.

Sumber : http://www.jabar.ldii.or.id/ldii-sesat-berbahaya-wuidih-serem-amat/

0 komentar:

Posting Komentar